PUISI INAYAH WULANDARI KEPADA BAPAKNYA GUS DUR

PUISI INAYAH WULANDARI KEPADA BAPAKNYA GUS DUR

0 0

Bapakku,
saat kau pergi baru aku merasakan sakitnya ditinggalkan
takutnya merasa sendirian
dan lukanya karena kehilangan.

Tapi pak, setelah bapak pergi, baru aku menyadari
harus terluka sebelum sembuh
untuk kuat harus rapuh,
untuk tegak harus jatuh,
dan untuk jernih harus keruh.

Pak, setelah kau pergi baru aku mengerti
selama ini kau berusaha mengajari kami,
Hidup harus disyukuri apa pun yang diberi.

Engkaulah yang mengajarkan hidup adalah pilihan.
dan pilihan adalah kekuatan.

Bapak, untuk itu aku memutuskan sebuah pilihan,
yang akan aku jalankan,
aku memilih mengingat kepergianmu dengan senyuman,
melepasmu dengan ucapan syukur terima kasih kepada Tuhan,
yang sudah memberikan lelaki luar biasa seperti mu
untuk menjadi ayah ku.

(Puisi ini ditulis Inayah Wulandari, putri bungsu Gus Dur, sebagai mengenang Gus Dur)

Puisi ini dibacakan oleh Hazim Faizi Siddiq, Wakil Keluarga Almarhum Ustaz Siddiq Fadzil di Majlis Pelancaran Institut Pemikiran dan Kepemimpinan Siddiq Fadzil serta Kursi Siddiq Fadzil di UNISEL Shah Alam pada 17 Februari 2021.

About Post Author

Editor

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

en_GBEnglish